Monday, December 20, 2010

AKATIRTA MERAPI CARE


Oleh :
Luthfiana Annisa
Acount facebook : Luth Luthvhye Vannisa


Akatirta Merapi Care terbentuk saat pertama kali Gunung Merapi meletus pada tangal 26 Oktober 2010. Nama Akatirta Merapi Care diberikan oleh dosen AKATIRTA karena nama sebelumnya Akatirta Peduli Merapi telah banyak yang menggunakan kata “Peduli Merapi”. Kami ingin nama yang kami pakai tidak sekedar nama tapi banyak makna yang terkandung dalam nama tersebut. Akatirta Merapi Care berasal dari kata:
“AKATIRTA” = Akademi Teknik Tirta Wiyata Magelang program studi Teknik Lingkungan. Nama Kampus kami tercinta.
“Merapi Care” = peduli terhadap korban bencana Merapi, para pengungsi dan juga masyarakat yang terkena dampak dari bencana.
Akatirta Merapi Care ingin membantu para korban bencana Merapi dengan segala keterbatasannya dan apa yang kami punya.
Akatirta Merapi Care mempunyai 2 posko. Posko 1 ada di kampus Akatirta Jl Duku 1 no 54 Perum Korpri ABRI kramat Magelang. Posko 2 berlokasi di rumah salah satu Dosen AKATIRTA Bp Awaludin Setya Aji yang beralamat di Jetis Gunungpring Muntilan Magelang.
Dalam upaya membantu korban bencana, panitia berusaha mencari sumbangan dari mahasiswa mahasiswi dan dosen serta staf karyawan Akatirta. Selanjutnya para relawan Akatirta Merapi Care mengumpulkan dana di sekitar Kampus Akatirta seperti perum Korpri, perum Depkes kramat dan sekitar tempat tinggal para relawan. Dana pertama yang terkumpul meski tidak banyak panitia membelanjakan keperluan untuk para pengungsi. Dengan survey terlebih dahulu yang dilakukan oleh panitia 4 orang berangkat ke daerah muntilan untuk mengetahui barang kebutuhan apa saja untuk pengungsi, panitia mencoba mencari posko-posko tempat pengungsian sementara. Meski hujan abu masih tebal dan disertai hujan air panitia tidak menyerah begitu saja pergi berkeliling posko untuk mendapatkan data pengungsi. Seminggu waktu pengumpulan dana, panitia membelanjakan kebutuhan pokok di salah satu pasar di Magelang. Hari selasa tanggal 9 November 2010 relawan yang tergabung dalam Akatirta Merapi Care berangkat bersama untuk memberikan hasil sumbangan masyarakat kepada para pengungsi di daerah Dukun.
Setelah penyerahan sumbangan pertama panitia tetap berusaha mencari dana lagi dan dengan inisiatif dari panitia dibukalah posko 2 dengan pengumpulan logistik dari para donatur dengan beberapa link dari dosen- dosen kami. Saat wisuda ahli madya ke VIII panitia menggalang dana dengan membuat sebuah pipa hitam putih untuk para donatur. Dengan hasil yang memuaskan posko 2 mulai aktif dengan rata-rata setiap hari 2-3 donatur datang membawa logistik untuk disalurkan kepada para korban. Dengan mobil bp Aji 3 unit panitia mengirimkan bantuan ke TPS terdekat dan posko masyarakat. Akatirta Merapi Care yang biasa disingkat AMC bekerjasama dengan posko-posko besar yang ada di sekitar posko 2 AMC untuk menyalurkan bantuan, dengan bantuan 40 relawan setiap hari yang mempunyai waktu untuk datang ke posko. Kegiatan AMC terbukti sangat berhasil karena donatur yang datang dari berbagai kota seperti Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Purwodadi, dll dengan logistik yang banyak. Kegiatan dimulai pada pukul 07.00 – 23.00 dengan dimulai survey posko pengungsian, pembagian logistik, pengepakan logistik dan paket-paket barang sampai penyusunan jadwal untuk hari esok. Banyak juga relawan yang harus tidur di posko karena padatnya jadwal kegiatan.
Kegiatan AMC yang mencari donatur baru dengan proposal resmi ditangani oleh koordinator administrasi terbukti berjalan lancar karena banyak juga donatur yang datang. Koordinator survey juga setiap hari keliling ke setiap posko pengungsian dan posko masyarakat. Koordinator untuk sopir kendaraanpun ada agar pembagian logistik berjalan lancar. Akatirta Merapi Care juga mempunyai dapur umum untuk para relawan, dengan sekitar 10 relawan wanita memasak untuk para relawan lainnya.
Akatirta Merapi Care tidak hanya menangani masalah logistik tetapi juga tahap recovery pada korban bencana dengan mengusahakan penanaman bibit padi, cabai dan tanaman lain untuk masyarakat pasca bencana. Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang dilewati oleh lahar dingin Merapi dan terkena abu vulkanik tidak dapat bekerja seperti biasa karena sawah yang mereka punya rusak sehingga tidak dapat mencukupi kebutuhannya, panitia mengusahakan bibit dari para donatur. Pasca bencana Merapi Akatirta Merapi Care masih mengusahakan penanganan air bersih sesuai dengan bidang keahlian AKATIRTA teknik lingkungan. Sumber air bersih untuk penduduk yang terkena dampak bencana yang rusak panitia mengusahakan memperbaiki kualitas air, pipa ataupun penambahan jaringan air besih. Susah senang kami lalui bersama sesama relawan walaupun lelah karena semangat dan dukungan dari relawan lain semua itu tidak terasa. Semoga dapat bermanfaat bagi semuanya.



Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.             Drs. Soeroso WS, M.M. selaku Direktur Akademi Teknik Tirta Wiyata Magelang
2.            Ir. H. Djoni Supardi, M.T. selaku Pembantu Direktur I Akatirta
3.            Drs. M. A Poerba selaku selaku Pembantu Direktur II Akatirta
4.            R. Gagak Eko Bhaskoro, S.T selaku dosen tetap Akademi Teknik Tirta Wiyata Magelang yang telah membantu dalam perencanaan jaringan air bersih dan dukungannya.
5.            Awaluddin Setya Aji, S.T,. M, Eng selaku dosen tetap Akademi Teknik Tirta Wiyata Magelang atas rumahnya yang setiap hari digunakan untuk kegiatan AMC, mobilnya, dukungannya dan semuanya
6.            Pawitasari Fransisca, S.T., M. WRM selaku dosen tetap Akademi Teknik Tirta Wiyata Magelang yang telah membantu dalam perencanaan jaringan air bersih dan dukungannya. Kedatangannya dan bantuannya walaupun harus pulang sampai larut malam.
7.            Karyawan dan staf  Akademi Teknik Tirta Wiyata Magelang atas dukungannya
8.           Rekan –rekan relawan yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, terima kasih atas segala waktunya, kerelaannya, dukungan dan keikhlasannya yang tiada terhingga. Tanpa kita semua kegiatan ini tidak ada artinya. Terima kasih atas para koordinator survey, administrasi, logistik, bibit, air bersih, sopir, masak, dan koordinator lapangan atas tangungjawab yang dipikul sehingga dapat sukses dan tidak ada halangan suatu apapun.
9.            Pembaca sekalian atas waktunya.
10.        Koordinator posko pengungsi dan koordinator posko masyarakat
11.         Para donatur yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, terima kasih atas segala sumbangan materi, logistik dan semuanya.





No comments:

Post a Comment